Rabu, 23 November 2011

Festival

Hari/Tanggal       :   Sabtu,  19  November  2011
Tempat              :   Universitas  Negeri  Jakarta
Acara                 :   Festival  Jepang

                Disana ada berbagai acara dari mulai seminar, workshop, bazaar, cosplay, lomba-lomba, dan masih banyak acara yang lainnya. Sebenarnya saya ingin ikut seminarnya tapi karena kehabisan tiket masuk batal lah saya ikut seminar. Lalu ketika saya ingin ikut workshop ternyata pesertanya diperuntukan untuk anak-anak SMA. Akhirnya saya dan teman-teman saya mencoba memasuki Obakeyashi yaitu rumah hantu. Perjalanan yang seru didalam rumah hantu tersebut saya merasa ketakutan karena saya sebelumnya memang tidak pernah berani.
                Setelah itu kami mencari makanan untuk makan siang apalagi cuaca disana saat itu matahari sangat terik. Akhirnya kami menentukan pilihan untuk mencoba mie ramen yaitu mie yang berasal dari jepang. Setelah itu cosplay dimulai kami pun ikut berfoto dengan peserta cosplay yang unik-unik itu.




Senin, 14 November 2011

Broken Home

Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk berprestasi. Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu berbuat keonaran dan kerusuhan hal ini dilakukan karena mereka Cuma ingin cari simpati pada teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka. Untuk menyikapi hal semacam ini kita perlu memberikan perhatian dan pengerahan yang lebih agar mereka sadar dan mau berprestasi.

            Pada umumnya penyebab utama broken home ini adalah kesibukkan kedua orang tua dalam mencari nafkah keluarga seperti hal ayah laki – laki bekerja dan ibu menjadi wanita karier. Hal inilah yang menjadi dasar seorang tidak memiliki keseimbangan dalam menjalankan aktifitas sehari hari dan malah sebaliknya akan merugikan anak itu sendiri, dikala pulang sekolah dirumah tidak ada orang yang bisa diajak berbagi dan berdiskusi, membuat anak mencari pelampiasan diluar rumah seperti bergaul dengan teman – teman nya yang secara tidak langsung memberikan efek / pengaruh bagi perkembangan mental anak.
Maka dari itu mereka berusaha untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Tetapi sayang, sebagian dari mereka melakukan cara yang salah misalnya : mencari perhatian guru dengan bertindak brutal di dalam kelas, bertindak aneh agar mendapat perhatian orang lain, dll.

Jika diperlukan carilah tempat untuk berbagi agar dapat  membuat hati sedikit tenang. Broken home bukanlah akhir dari segalanya bagi kehidupan. Jalan masih panjang untuk menjalani hidup. Pergunakanlah situasi ini sebagai sarana dan media pembelajaran menuju kedewasaan. Jauhkan segala pikiran buruk yang bisa menjerumuskan kita ke jurang kehancuran, seperti memakai narkoba, minum-minuman keras, malah sampai mencoba untuk bunuh diri dan banyak-banyaklah melakukan hal-hal yang positif yang dapat membanggakan orangtua.


Referensi :


         http://www.eramuslim.com/konsultasi/klg/6c12111326-keluarga-broken-home.htm. Disadur pada tanggal 5 April 2008 






Selasa, 08 November 2011

Manusia dan Keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia adalah makhluk yang berbudaya, makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."            
Manusia dan keindahan itu saling berkaitan  karena manusia senang dengan keindahan misalnya keindahan alam, keindahan seni, keindahan moral, keindahan intelektual dll. Keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan seni merupakan sesuatu keterampilan seni yang dapat dinikmati keindahannya oleh manusia. Manusia sangat menyukai keindahan seni misalnya keindahan sebuah lukisan dari para pelukis yang handal, lalu keindahan sebuah patung dari para pemahat yang prefesional.