Senin, 19 Desember 2011

Seminar

Saya telah mengikuti seminar pada :
                

Hari/Tanggal  :   Sabtu, 17 Desember 2011

Waktu         :   09.00 – 14.30 WIB

Tempat        :   Gedung Sertifikat Universitas Negeri Jakarta lt. 8

Tema          :   “Asyiknya Lulusan Psikologi”


Isi seminar yaitu tentang : 1. Psikologi Forensik
                            2. Psikologi Klinis
                            3. Psikologi Industri




Rabu, 14 Desember 2011

Sinopsis Novel dari ave maria ke jalan lain ke roma

Novel ini merupakan kumpulan cerpen karangan Idrus. Di dalam buku ini dikumpulkan beberapa karangan-karangan Idrus dari semenjak kedatangan Jepang tahun 1942 dan sesudah 17 Agustus 1945. Dalam “Ave Maria” dan lain-lain karangannya yang mula-mula kelihatan romantik yang merawan hati. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma merupakan laporan aktual dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa itu. “Ave Maria” berkisah tentang cinta segitiga antara Zulbahri, Wartini, dan Syamsu. Pengakuan Wartini, istrinyayang mencintai Zul dan Syam, membuatnya merelakan istrinya pada adiknya itu. Zulbahri sendiri kemudian lebih memilih untuk mengabdi pada tanah air dengan bergabung dengan heiho, tentara bentukan Jepang.

Kemudian Idrus menampilkan cinta segitiga pada drama “Kejahatan Membalas Dendam”. Cinta Kartili pada Setiliwati membuatnya mengkhianati Ishak, sahabatnya sendiri. Sugesti dan obat-obatan yang diberikan pada ishak membuat sahabatnya itu makin depresi. Cerita ini ditutup dengan terbongkarnya kedok kejahatan Kartili yang telah berkeluarga sehingga membuat Kartili menjadi gila.

Bagian kedua buku ini, “Corat-Coret di Bawah Tanah”  cerita-cerita dalam bagian dua ini berisi corak baru yang disebut “kesederhanaan baru”. Cerpen “Kota-Harmoni mengetengahkan fragmen dalam sebuah trem. Suasan trem yang penuh sesak, bau keringat dan terasi, memberi gambaran realitas itu. Cerpen “Sanyo” dan “Fujinkai” menunjukkan keterasiangan rakyat Indonesia di negerinya sendiri. Kadir yang tak tahu istilah Sanyo mengira Sanyo sebagai tukang catut, akibatnya ia ditangkap karena dianggap menghina Dai Nipppon dan dituduh mata-mata. Para anggota Fujinkai dengan Amerika, seolah mereka hidup bukan di Indonesia.

Bentuk cerpen “Oh... Oh... Oh!  adalah gaya realis  Idrus yang satire. Dalam perjalanan kereta api antara Sukabumi-Jakarta, kematian seorang penumpang berkaki sebelah yang terjatuh dari atas kereta api di anggap peristiwa biasa. Cerpen “Heiho” mengisahkan seorang laki-laki yang menjadi anggota Heiho karena berharap bisa membela Tanah Air. Namun, oleh istrinya sendiri, ia malah dituding sebagai antek penjajah. Sungguh ironis kondisi lelaki lugu itu yang di akhir cerita, dikisahkan tewas dalam sebuah pertempuran. Dan sang istri, kawin lagi dengan lelaki lain.

Setelah Jepang angkat kaki, ia tetap bersikap kritis. Yaitu pada bagian ketiga buku ini, “Sesudah 17 Agustus 1945”, Idrus banyak mengkritisi sikap rakyat Indonesia yang mengalami uforia selepas perang. Melalui “Kisah Celana Pendek” yaitu Idrus mencemooh sikap Kusno yang sengsara tapi hidup bangga dengan celana 1001 made in Italy-nya. Pada novelnya “Surabaya”, Idrus menunjukkan sikap skeptisnya, ia seolah tak peduli dengan gegap-gempita revolusi. Pada akhirnya, perang telah melahirkan tokoh absurd seperti Open dalam “Jalan Lain ke Roma”. Open yang mula-mula jadi guru di sekolah rakyat, setelah itu jadi mualim, lantas jadi pengarang, kemudian jadi tukang jahit dan akhirnya sukses.

Dikutip dari novel dibawah ini :