Selasa, 08 November 2011

Manusia dan Keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia adalah makhluk yang berbudaya, makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."            
Manusia dan keindahan itu saling berkaitan  karena manusia senang dengan keindahan misalnya keindahan alam, keindahan seni, keindahan moral, keindahan intelektual dll. Keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan seni merupakan sesuatu keterampilan seni yang dapat dinikmati keindahannya oleh manusia. Manusia sangat menyukai keindahan seni misalnya keindahan sebuah lukisan dari para pelukis yang handal, lalu keindahan sebuah patung dari para pemahat yang prefesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar